Saturday, July 30, 2011

Tiga Misi Utama Umat Islam

Kalau saat ini kita sudah memahami misi diwajibkannya puasa, maka sudah kita mengetahui juga tentang “Tiga Misi Utama Umat Islam” didunia ini. Tiga misi utama umat islam ini, bisa kita ketahui dari suatu peristiwa yang ada pada masa kholifah Umar bin Khotttob RA. Pada saat itu, Kholifah mengutus Robi’ bin Amir untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan negara Persia yang merupakan negara adidaya yang beragama majusi. Sebagai wakil Persia adalah Rustum sang panglima perang. Dalam pembicaraan itu, Robi menyampaikan tiga misi utama umat Islam :

1. Membebaskan manusia dari penghambaan sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah SWT

Misi ini merupakan misi seluruh rosul yang telah diutus Allah kepada setiap umatnya. Dalam surat An Nahl : 36 Allah berfirman :

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu”,

[826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.

Tidak ada seorang Rosulpun yang tidak menyampaikan pesan universal ini “Sembahlah Allah saja dan jauhi thoghut” pesan ini merupakan pesan untuk membebaskan manusia dari aneka jenis penghambaan, untuk hanya menghamba kepada Allah saja. Perkara ini merupakan hal yang paling fundamental bagi seorang muslim. Apalah artinya seorang muslim rajin sholat, rajin puasa dan rajin melakukan amal sholih lainnya, tapi penghambaannya, pengabdiannya bukanlah ditujukan kepada Allah semata.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Misi Laa ilaaha illallah ini- sembahlah Allah saja dan jauhi thoghut ini, merupakan misi pembebesan manusia untuk meraih kemerdekaan yang hakiki, kebebasan yang sejati. Seorang muslim, atau seorang manusia, belum bisa dikatakan sudah merdeka dalam arti yang sebenar-benarnya bilamana masih ada pihak lain selain Allah SWT yang lebih ia agungkan, yang lebih ia muliakan, yang kepadanya ia berikan/serahkan kepenguasaan, ketaatan, kepatuhan, peribadahan, keyakinan.

Allahu akbar 3x Walillahilhamdu

2. Membebaskan manusia dari sempitnya dunia, menuju lapangnya dunia dan akherat

Salah satu ciri yang paling membedakan antara orang beriman dengan orang kafir adalah keimanannya akan kehidupan setelah kematian didunia ini, yaitu adanya kehidupan akherat. Perkara ini selaras dengan firman Allah ta’ala didalam surat al-Ankabut ayat 64 :

Dan tiadalah kehidupan dunia Ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Dalam ayat ini, ada 2 pesan yang ingin Allah sampaikan kepada kita orang yang beriman. Yang pertama, Dunia adalah tempat dimana manusia cenderung masuk dalam perangkap sendau gurau dan permainan. Artinya apa? Artinya, hendaknya kalau sudah menyangkut urusan dunia, kita jangan terlalu ngotot untuk mendapatkan prestasi-prestasi duniawi hingga melupakan prestasi ukhrowi karena sesungguhnya dunia ini hanyalah tempat bersandagurau dan bermain-main. Sebaliknya ketika berbicara tentang akherat Allah SWT berfirman : Sesungguhnya akherat itulah yang sebenarnya kehidupan.. Artinya apa ? artinya, bila sudah menyangkut urusan akherat berlakulah serius, jangan main-main dengan urusan akherat. Oleh karena itulah saudara-saudaraku sekalian, ada kalanya majlis nabi dengan para sahabat, menjadi majlis tangis-tangisan, yaitu pada saat Nabi menjelaskan tentang surga dengan kenikmatan hakikinya dan pada saat nabi menjelaskan neraka dengan segenap penderitaan hakikinya. Para shabat menangis karena khawatir kalau-kalau mereka tidak berhak menikmati surga dan khawatir kalau-kalau mereka harus merasakan kengerian neraka dengan segenap penderitaan yang hakiki itu. Oleh karenanya, nabi Muhammad SAW sampai mengatakan dalam sebuah hadistnya bahwa kelak dihari berbangkit, ada orang yang paling nikmat hidupnya didunia dibandingkan dengan segenap umat manusia lainnya, dari calon penghuni neraka. Lalu Allah swt akan cemplungkan orang ini kedalam neraka satu celupan trus dikeluarkan. Lalu Allah tanya pada dia, “Hai anak Adam, Pernah kamu merasakan kesenangan ?” Lalu orang ini menjawab dengan penuh kesungguhan, Tidak, demi Engkau Ya Allah, aku tidak pernah merasakan kesenangan , kenikmatan.” Padahal orang ini adalah orang yang hidupnya paling nikmat didunia, mengapa ia menjawab demikian? Karena Allah mengharuskan ia merasakan kengerian neraka yang hakiki walaupun cuma satu celupan sudah cukup untuk membuat ingatannya-akan segenap kesenangan dunia yang ia rasakan puluhan tahun hilang tidak berbekas. Sebaliknya kata Nabi SAW, didatangkanlah seorang manusia yang hidupnya didunia paling menderita paling susah diantara segenap umat manusia dari calon penghuni surga. Lalu Allah masukan orang ini kesurga satu celupan trus dikeluarkan lagi. Lalu Allah bertanya,” Hai anak adam, pernahkah kamu merasakan kesusahan?” Lalu orang ini menjawab dengan penuh kesungguhan,” Tidak, demi Engkau Ya Allah, aku tidak pernah merasakan kesusahan.” Subhanallah….Padahal orang ini adalah orang yang paling susah hidupnya didunia ini., mengapa ia menjawab demikian ? Karena Allah mengizinkan ia merasakan kenikmatan surga yang hakiki walaupun cuma satu celupan sudah cukup untuk membuat ingatannya akan segenap penderitaan, kesusahan didunia yang ia rasakan puluhan tahun hilang tidak berbekas.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Alangkah naifnya bila seorang mengaku muslim mengaku beriman, tetapi kemudian, ia berlaku didunia ini, sebagaimana orang kafir. Bagaimana orang kafir itu ? dikatakan dalam surat Ar Rum ayat 7 :

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.

Jadi orang-orang kafir itu, sedemikian mengertinya tentang seluk beluk urusan dunia ini , sehingga mereka menjadi luar biasa sombongnya, ingin merebut kesenangan demi kesenangan duniawi. Dan disayangkan, bilamana ada orang yang mengaku beriman, ikut berlomba merebut dunia ini seperti perilaku orang kafir. Maka inilah salah satu misi Islam, mengajak manusia untuk keluar dari kungkungan sempitnya dunia ini, menuju lapangnya dunia dan akherat. Sehingga ia akan tampil elegan, ia akan tampil dengan penuh keteduhan ia sadar sepenuhnya, bahwa semua sudah ada yang mengatur, yaitu Allah SWT.

Allahu akbar 3x Walillahilhamdu

3. Mengeluarkan manusia dari kelaliman berbagai agama menuju keadilan al Islam

Allah berfirman dalam surah ali Imron ayat 85 :

Barangsiapa mencari agama selain agama islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Saudaraku sekalian Rohimakumullah, kalau mendengarkan kata diin, kita biasanya mengarti-kannya sebatas makna agama, agama dalam pengertian yang sempit, yang menyangkut urusan keyakinan dan urusan peribadatan secara individual. Padahal makna kata diin jauh lebih luas dari itu, mungkin ungkapan dalam bahasa inggris lebih mewakili makna kata diin yaitu way of life atau jalan hidup. Jadi misi utama Islam yang ketiga adalah memastikan umat manusia keluar dari kelaliman berbagai tawaran jalan hidup yang ada dimuka bumi ini untuk hanya menuju jalan hidup yang diridloi Allah SWT. Apabila manusia menerima dengan penuh keridloan, penuh keyakinan akan jalan hidup Allah SWT, Al Islam, diinul islam ini, niscaya dia akan merasakan keadilannya, dia akan keluar dari kondisi kelaliman yang ditawarkan berbagai jalan hidup selain Islam untuk merasakan keadilan al Islam.

Perkara ini menjadi sangat penting, karena kita sedang menjalani hidup pada babak yang ke-4 dari 5 rangkaian babak era akhir zaman menurut hadist riwayat imam ahmad, kata nabi SAW. Babak ini adalah babak kepemimpinan para penguasa yang memaksakan kehendaknya sekaligus mengabaikan kehendak Allah dan rosulnya. Dibabak ini, kita merasakan begitu banyaknya tawaran-tawaran jalan hidup dari orang-orang kafir yang sedang memimpin dunia ini. Kita mengenal adanya agama-agama lain, sebagaimana agama Islam, dengan sebutan-sebutan “resmi agama” seperti kita mengenal agama yahudi, hindu, budha. Tetapi, jalan hidup yang ditawarkan bukan hanya yang jelas-jelas resmi, bernamakan nama agama, ada juga yang dengan sebutan isme-isme, seperti yang kita kenal dengan kapitalisme, sosialisme, liberalisme, nasionalisme kemudian ada faham-faham seperti demokrasi dan lain sebagainya. Semua ini ingin menawarkan jalan hidup-jalan hidup, yang apabila kita ikuti sepenuhnya kita akan mengalami suatu kondisi yang penuh dengan kedzoliman dan kelaliman.

Misi yang ketiga ini menjadi hal yang sangat logis, bilamana kita ingat, bahwasanya Allah SWT sebagai sang kholiq, pencipta langit bumi dan seluruh apa-apa yang ada didalamnya, maka sudah sewajarnya Allah SWT adalah dzat yang paling mengerti jalan hidup seperti apa yang pantas untuk manusia yang diciptakan oleh tangaNya sendiri ini. Adapun kalau manusia, berusaha merumuskan jalan hidup, ideologi, faham atau ajaran untuk sesama manusia, pasti ada kepentingan dirinya atau kelompoknya didalamnya, tidak mungkin tidak.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba Allah yang mampu menegakkan ketiga misi utama umat Islam ini, mengeluarkan manusia dari penghambaan sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah SWT, Mengeluarkan manusia dari sempitnya dunia menuju lapangnya dunia dan akherat, mengeluarkan manusia dari kelaliman berbagai jalan hidup buatan manusia menuju jalan hidup Al Islam yang penuh keadilan.

Mengakhiri khutbah ini, marilah kita berdo’a kepada Allah dengan meluruskan niat, membersihkan hati dan jiwa, menjernihkan pikiran, semoga Allah berkenan membukakan pintu hidayah dan mengabulkan do’a hamba-Nya yang ikhlas.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ

Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.

رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا فَاسْتَغْفِرُهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم وَالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

No comments:

Post a Comment